CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 22 Desember 2011

Diary of Ratu-Terima Kasih Sobat...


Ketika aku sudah sadar, sekitar jam 1 siang, tepatnya ketika teman-temanku pulang sekolah, tiba-tiba Nera dan Melodi datang menjengukku.
“Hai, Ratu.. Maaf jika kami mengganggu istirahatmu. Dengar-dengar kamu habis kebentur meja ya? Terus gimana keadaanmu sekarang?” tanya Melodi dengan risau.
“Iya, gak papa kok.. Katanya dokter, aku membutuhkan donor darah sekarang juga…” jawabku..
“Ooo…  emang golongan darah mu apa sih?” sahut Nera
“Golongan darahku O..” jawabku lagi.
“Ok,, beres…” kata Nera dan Melodi.
Lalu Nera dan Melodi berbisik-bisik di depan kamar rumah sakitku. Tak lama kemudian dokter tersebut berkata pada Ibu bahwa keadaanku sekarang sudah berada di antara hidup dan mati. Aku harus segera mendapatkan donoran darah.
Sekitar 2 jam kemudian, dokter tersebut kembali masuk ke kamarku. Katanya, donoran darah yang aku butuhkan sudah ditemukan. Aku bingung, siapa yang telah menyumbang darah tersebut.
          Tidak lama setelah dokter menyuntikkan darah yang telah disumbangkan kepadaku tersebut, aku bertanya kepada dokter itu.
“Dok, kalau boleh tau, siapa ya yang menyumbangkan darah tersebut kepada saya? Karena saya harus berterima kasih padanya..” tanya ku.
“Sudahlah, tidak usah dipikir. Lagian si penyumbang juga tidak mau memberi tahu kan hal ini kepada siapa-siapa. Yang penting adik sehat.” Jawab Dokter yang kurang memuaskan.
“Baiklah kalau begitu.” jawabku dengan agak sedikit penasaran.
Akhirnya, keadaanku berangsur-angsur memulih. Aku bisa kembali bersekolah lagi.
Saat aku kerja kelompok di rumah Melodi, aku dan Nera diajak masuk ke dalam kamarnya. Lalu, aku meliahat ada selembar kertas di bawah bantal Melodi. Ketika Melodi megambilkan minum, tanpa sengaja aku membacanya. Isi dari kertas tersebut adalah, tentang penyumbangan darah yang dilakukan oleh Melodi Angelina Widya dan diserahkan kepada Ratu Keysa Nadila. Aku terkejut setelah membaca isi kertas tersebut.
“Melodi, jadi kau yang telah menyumbangkan darah padaku?” tanya ku.
“Mmm… Eh, silahkan diminum dulu es nya..” jawab Melodi sambil mengalihkan pembicaraan.
“Melodi,, aku serius. Kau kah yang telah memberi darahmu kepadaku?” tanyaku lagi dengan mata berkaca-kaca.
Lalu, aku tak tahan menahan air mata ku. Aku memeluk erat Melodi dan Nera sambil berkata, “Terimakasih sobatku… Kau t’lah menyelamatkan nyawaku… Entah aku harus membalas kalian bagaimana..”
“Iya, sama-sama.. kami ikhlas kok menolongmu.. Yang kami inginkan hanya agar kamu sehat, bisa main bareng kita lagi..” jawab Melodi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar